Minggu, 10 April 2011

Proses Pembangunan Kota

            Defenisi mengenai pembangunan dapat kita temukan di berbagai kepustakaan dengan mudah, baik itu di kepustakaan dalam maupun luar negeri. Banyak perbedaan defenisi tentang pembangunan, baik yang hanya menyangkut satu sektor saja, seperti pembangunan ekonomi, maupun yang multisektoral.
            Untuk sampai pada suatu defenisi dapat ditinjau dari beberapa pendapat tentang pembangunan antara lain:
1.      Pembangunan adalah pertumbuhan yang didasarkan atas konsep kapitalis.
2.      Pembangunan adalah ketergantungan antara manusia, manusia dengan bumi, dan bumi dengan manusia dari saat ke saat.
3.      Pembangunan adalah proses penentuan tujuan alokasi dana, dan penggunaan dana tersebut dengan efektif.
4.      Pembangunan adalah usaha masyarakat untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya.
            Pembangunan adalah “proses atau usaha perubahan sosial, lebih jauh dijlaskan bahwa pembangunan itu disamping mempunyai tujuan, juga berencana dan rencana itu menggambarkan pertumbuhan yang tetap dan stabil”.
            Menurut koentjaraningrat:
            Melihat pembangunan dari segi sikap mental dan melihat bahwa manusia sebagai individu pelaku pembangunan membutuhkan lima konsep yaitu:

Pertama            : Untuk menghadapi hidup setiap orang harus menilai tinggi unsur-unsur yang menggembirakan dari hidup, rencana, sengsara dan dosa, ada tetapi perlu diatasi dan diperbaiki.

Kedua              : Setiap orang harus bersikap aktif dan tidak pasif.

Ketiga              : Setiap orang harus berusaha menguasai alam serta kaidah-kaidahnya.

Keempat          : Setiap orang dalam aktivitasnya harus berorientasi ke masa depan.

Kelima             : Dalam membuat keputusan-keputusan orang harus berorientasi kepada sesamanya, menilai tinggi kerjasama dengan orang lain, tanpa meremehkan individu dan tanpa menghindari tanggung jawab sendiri. 

            Dari pendapat tersebut diatas, terlihat bahwa pembangunan adalah:
            Suatu proses yang terus-menerus yang dilakukan dengan terencana untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, politik, social dan budaya. Ia dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam, tekhnologi dan modal, akan tetapi dengan mempertimbangkan pula keseimbangan masyarakat dan lingkungannya dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
            Dari defenisi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa proses pembangunan kota adalah merupakan sebagai suatu daya upaya mobilisasi sumber daya yang ada, baik dari pemerintah atau masyarakat/perorangan, swasta dan komunitas yang menghasilkan infrastruktur fisik dan ekonomi untuk mendukung penghidupan dan kehidupan segenap masyarakat penghuni kota.
            Banyak perbedaan definisi tentang pembangunan, baik yang hanya menyangkut satu sektor saja, seperti pembangunan ekonomi, maupun yang multisektoral.
            Untuk sampai pada satu definisi dapat ditinjau dari beberapa pendapat tentang pembangunan antara lain:
1.      Pembangunan adalah pertumbuhan yang didasarkan atas konsep kapitalis.
2.      Pembangunan adalah ketergantungan antara manusia, manusia dengan bumi, dan bumi dengan manusia dari saat ke saat.
3.      Pembangunan adalah proses penentuan alokasi dana, dan penggunaan dana tersebut dengan efektif.
4.      Pembangunan adalah usaha masyarakat untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya.
            Pembangunan adalah “proses atau usaha perubahan sosial, lebih jauh dijelaskan bahwa pembangunan itu di samping mempunyai tujuan, juga berencana dan rencana itu menggambarkan pertumbuhan yang tetap dan stabil”
            Melihat pembangunan dari segi sikap mental dan melihat bahwa manusia sebagai individu pelaku pembangunan membutuhkan lima konsep, yaitu:
Pertama    :    Untuk menghadapi hidup setiap orang harus menilai tinggi unsur-unsur yang menggembirakan dari hidup,        rencana, sengsara dan dosa, ada tetapi perlu diatasi dan            diperbaiki.
Kedua      :    Setiap orang harus bersikap aktif dan tidak pasif.
Ketiga       :    Setiap orang harus berusaha menguasai alam serta kaidah-kaidahnya.
Keempat   :    Setiap orang dalam aktivitasnya harus berorientasi ke masa depan.
Kelima      :    Dalam membuat keputusan-keputusan orang berorientasi kepada sesamanya, menilai tinggi sama dengan orang lain, tanpa meremehkan individu dan tanpa menghindari tanggungjawab sendiri.
            Dari pendapat tersebut di atas, terlihat bahwa pembangunan itu adalah: Suatu proses yang terus menerus yang dilakukan dengan terencana untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, publik, sosial dan budyaa. Ia dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi dan modal, akan tetapi dengan mempertimbangkan pula keseimbangan masyarakat dan lingkungannya dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
            Dari definisi di atas, dapat ditarik suatu keseimpulan bahwa proses pembangunan kota adalah merupakan sebagai suatu daya upaya mobilisasi sumber daya yang ada, baik dari pemerintah atau masyarakat/perorangan, swasta dan komunitas yang menghasilkan infrastruktur fisik dan ekonomi untuk mendukung penghidupan dan kehidupan segenap masyarakat penghuni kota.



Bintoro Tjokroamidjojo, Perencanaan Pembangunan, CV. Masa Agung, Jakarta, 1990, hal. 49
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, PT. Gramedia, Jakarta, 1983, hal. 23
Koentjaraningrat, 1983, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, hal. 23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar